Inilah 5 Kota Legendaris Yang Hilang Dan Ditemukan Kembali
Sejarah umat manusia dan bumi tentunya memiliki perbedaan dalam pengertiannya. Sejarah umat manusia merujuk kepada segala tatanan kehidupan manusia yang hidup di bumi ini, sedangkan sejarah bumi adalah bidang yang cakupannya merujuk pada proses geologis bumi sejak awal terbentuknya hingga saat ini. Kita mungkin tidak akan pernah benar-benar tahu secara detail mengenai bentuk-bentuk aktivitas manusia pada awal keberadaannya di muka bumi ini. Sampai sekarang, awal mula manusia masih menjadi topik yang diperdebatkan oleh para ahli. Sejauh ini, manusia hanya bisa menelusuri sejarah leluhur mereka dari peninggalan-peninggalan di zaman dahulu.
Dari penelusuran jejak-jejak sejarah manusia di bumi, dapat diperkirakan bahwa dulunya manusia hidup dengan cara nomaden atau berpindah-pindah tempat. Makanya, pada saat itu manusia mungkin belum mengenal konsep otonomi daerah seperti yang sudah lumrah di zaman sekarang. Manusia baru mulai hidup menetap sejak Revolusi Pertanian (antara 8000 – 5000 SM). Seiring dengan perkembangan gaya hidup manusia, bukti peradaban pun ditemukan di wilayah Mesopotamia yang terletak di wilayah Timur Tengah, lebih tepatnya di Lembah Sungai Indus.
Sejak saat itu, peradaban manusia tentunya tidak lepas dari pasang-surut. Disebabkan oleh pelbagai hal, seperti bencana alam atau perang besar, beberapa wilayah peradaban pun harus hilang begitu saja dengan meninggalkan sedikit sekali jejak-jejak yang sebenarnya masih bisa ditelusuri. Sebagian kalangan beranggapan bahwa daerah-daerah yang hilang itu bisa saja mitos belaka, namun sebagian orang lainnya masih percaya bahwa tempat-tempat itu mungkin saja benar-benar ada. Bukan arkeolog namanya jika mereka tidak penasaran dengan bukti-bukti peradaban di zaman lampau yang mungkin masih bisa mereka temukan. Dengan melakukan pelbagai penelitian yang mungkin bisa menghabiskan waktu sampai bertahun-tahun, para arkeolog yang tersebar di seluruh dunia pun melakukan pelbagai upaya untuk mengeksplorasi keberadaan sejarah yang hilang tersebut.
Di bawah ini, kamu bisa baca beberapa informasi tentang kota-kota legendaris yang pada awalnya masih tidak dipercaya keberadaannya oleh sebagian masyarakat. Namun, berkat perjuangan para arkeolog yang tidak kenal lelah dalam mencari bukti identitas manusia yang terangkum dalam sejarah, mereka pun berhasil menemukan kota-kota tersebut.
Nama kota ini disebut-sebut dalam mitologi Yunani seperti halnya Atlantis. Menurut mitos itu, kota ini menjadi rata hanya dalam waktu satu malam karena amukan Poseidon sang Dewa Laut yang dikenal dalam cerita rakyat Yunani. Helike hancur pada tahun 373 SM. Sejak saat itu, kota ini hanya meninggalkan cerita yang dituturkan secara turun-temurun sampai pada akhirnya reruntuhan kota ini berhasil ditemukan pada tahun 1980. Menurut para arkeolog, kota ini hancur karena gempa besar yang memicu tsunami sehingga akhirnya kota ini tenggelam di bawah air. Kota ini terletak di bagian barat Yunani.
Kota ini merupakan tempat peristirahatan musim panas kekaisaran Mongolia di bawah pemerintahan Kubilai Khan. Dulunya, kota ini merupakan tempat yang sangat indah. Saat Marco Polo berkunjung ke kota ini pada tahun 1275, Kubilai Khan pun mengatakan kepadanya bahwa kota ini dihiasi oleh bangunan-bangunan yang bagaikan berkah bagi kekaisaran yang dipimpinnya. Sayangnya, kota ini hancur-lebur karena diserang oleh Dinasti Ming pada tahun 1369. Kota yang sudah menjadi reruntuhan ini terletak di Cina.
Pada abad ke-5, Raja Kashyapa dari Sri Lanka mencetuskan bahwa tempat terbaik untuk membangun kerajaannya adalah karang besar setinggi 200 meter yang terletak di Distrik Matale. Saat ini, Kota Sigriya sudah dijadikan sebagai tempat wisata yang mengharuskan para pengunjungnya untuk membayar uang masuk sekitar 400 ribu rupiah dalam mata uang Indonesia. Kastil yang dulunya terletak di sana kabarnya merupakan
salah satu kastil terindah di seluruh dunia. Maka dari itu, wajar saja jika UNESCO menobatkan kota ini sebagai salah satu warisan kebudayaan dunia.
Di kota legendaris ini, terdapat kuil yang merupakan tempat penobatan Cleopatra. Kota ini tenggelam di bawah air sekitar 1.000 tahun yang lalu. Dulunya, kota ini merupakan pusat perdagangan yang cukup penting di Mesir sebelum akhirnya kota ini lenyap dan sempat dianggap mitos seperti halnya Kota Atlantis. Namun, pada tahun 2001, sekelompok arkeolog tidak sengaja menemukan kota ini saat mereka tengah mencari kapal perang Perancis yang karam. Penemuan itu berupa patung-patung raksasa Firaun, 64 kapal kuno, peti-peti mati, koin-koin emas, serta temuan-temuan lainnya yang membuktikan keberadaan kota tersebut.
5. La Ciudad Blanca
La Ciudad Blanca atau Kota Putih yang dikenal juga dengan nama Kota Hilang Sang Dewa Monyet terletak di bagian timur Honduras. Pada tahun 1939, seorang penjelajah bernama Theodore Morde mengaku bahwa dia telah menemukan kota legendaris ini dan membawa sejumlah artefak ke Amerika Serikat sebagai bukti. Morde diceritakan oleh para pribumi tentang patung dewa monyet berukuran raksasa yang terkubur di sana. Namun, masyarakat setempat enggan memberitahukan lokasi tepatnya karena mereka takut artefak legendaris itu akan dijarah dan dibawa pergi dari tempat aslinya. Akhirnya, pada tahun 2012, ditemukanlah sebuah komplek luas yang merupakan bagian dari kota hilang tersebut.
Dari penelusuran jejak-jejak sejarah manusia di bumi, dapat diperkirakan bahwa dulunya manusia hidup dengan cara nomaden atau berpindah-pindah tempat. Makanya, pada saat itu manusia mungkin belum mengenal konsep otonomi daerah seperti yang sudah lumrah di zaman sekarang. Manusia baru mulai hidup menetap sejak Revolusi Pertanian (antara 8000 – 5000 SM). Seiring dengan perkembangan gaya hidup manusia, bukti peradaban pun ditemukan di wilayah Mesopotamia yang terletak di wilayah Timur Tengah, lebih tepatnya di Lembah Sungai Indus.
Sejak saat itu, peradaban manusia tentunya tidak lepas dari pasang-surut. Disebabkan oleh pelbagai hal, seperti bencana alam atau perang besar, beberapa wilayah peradaban pun harus hilang begitu saja dengan meninggalkan sedikit sekali jejak-jejak yang sebenarnya masih bisa ditelusuri. Sebagian kalangan beranggapan bahwa daerah-daerah yang hilang itu bisa saja mitos belaka, namun sebagian orang lainnya masih percaya bahwa tempat-tempat itu mungkin saja benar-benar ada. Bukan arkeolog namanya jika mereka tidak penasaran dengan bukti-bukti peradaban di zaman lampau yang mungkin masih bisa mereka temukan. Dengan melakukan pelbagai penelitian yang mungkin bisa menghabiskan waktu sampai bertahun-tahun, para arkeolog yang tersebar di seluruh dunia pun melakukan pelbagai upaya untuk mengeksplorasi keberadaan sejarah yang hilang tersebut.
Di bawah ini, kamu bisa baca beberapa informasi tentang kota-kota legendaris yang pada awalnya masih tidak dipercaya keberadaannya oleh sebagian masyarakat. Namun, berkat perjuangan para arkeolog yang tidak kenal lelah dalam mencari bukti identitas manusia yang terangkum dalam sejarah, mereka pun berhasil menemukan kota-kota tersebut.
1. Helike
Nama kota ini disebut-sebut dalam mitologi Yunani seperti halnya Atlantis. Menurut mitos itu, kota ini menjadi rata hanya dalam waktu satu malam karena amukan Poseidon sang Dewa Laut yang dikenal dalam cerita rakyat Yunani. Helike hancur pada tahun 373 SM. Sejak saat itu, kota ini hanya meninggalkan cerita yang dituturkan secara turun-temurun sampai pada akhirnya reruntuhan kota ini berhasil ditemukan pada tahun 1980. Menurut para arkeolog, kota ini hancur karena gempa besar yang memicu tsunami sehingga akhirnya kota ini tenggelam di bawah air. Kota ini terletak di bagian barat Yunani.
2. Xanadu
Kota ini merupakan tempat peristirahatan musim panas kekaisaran Mongolia di bawah pemerintahan Kubilai Khan. Dulunya, kota ini merupakan tempat yang sangat indah. Saat Marco Polo berkunjung ke kota ini pada tahun 1275, Kubilai Khan pun mengatakan kepadanya bahwa kota ini dihiasi oleh bangunan-bangunan yang bagaikan berkah bagi kekaisaran yang dipimpinnya. Sayangnya, kota ini hancur-lebur karena diserang oleh Dinasti Ming pada tahun 1369. Kota yang sudah menjadi reruntuhan ini terletak di Cina.
3. Sigiriya
Pada abad ke-5, Raja Kashyapa dari Sri Lanka mencetuskan bahwa tempat terbaik untuk membangun kerajaannya adalah karang besar setinggi 200 meter yang terletak di Distrik Matale. Saat ini, Kota Sigriya sudah dijadikan sebagai tempat wisata yang mengharuskan para pengunjungnya untuk membayar uang masuk sekitar 400 ribu rupiah dalam mata uang Indonesia. Kastil yang dulunya terletak di sana kabarnya merupakan
salah satu kastil terindah di seluruh dunia. Maka dari itu, wajar saja jika UNESCO menobatkan kota ini sebagai salah satu warisan kebudayaan dunia.
4. Heracleion
Di kota legendaris ini, terdapat kuil yang merupakan tempat penobatan Cleopatra. Kota ini tenggelam di bawah air sekitar 1.000 tahun yang lalu. Dulunya, kota ini merupakan pusat perdagangan yang cukup penting di Mesir sebelum akhirnya kota ini lenyap dan sempat dianggap mitos seperti halnya Kota Atlantis. Namun, pada tahun 2001, sekelompok arkeolog tidak sengaja menemukan kota ini saat mereka tengah mencari kapal perang Perancis yang karam. Penemuan itu berupa patung-patung raksasa Firaun, 64 kapal kuno, peti-peti mati, koin-koin emas, serta temuan-temuan lainnya yang membuktikan keberadaan kota tersebut.
5. La Ciudad Blanca
La Ciudad Blanca atau Kota Putih yang dikenal juga dengan nama Kota Hilang Sang Dewa Monyet terletak di bagian timur Honduras. Pada tahun 1939, seorang penjelajah bernama Theodore Morde mengaku bahwa dia telah menemukan kota legendaris ini dan membawa sejumlah artefak ke Amerika Serikat sebagai bukti. Morde diceritakan oleh para pribumi tentang patung dewa monyet berukuran raksasa yang terkubur di sana. Namun, masyarakat setempat enggan memberitahukan lokasi tepatnya karena mereka takut artefak legendaris itu akan dijarah dan dibawa pergi dari tempat aslinya. Akhirnya, pada tahun 2012, ditemukanlah sebuah komplek luas yang merupakan bagian dari kota hilang tersebut.
Komentar
Posting Komentar